Posisi perairan Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan Pasifik merupakan tempat perlintasan ikan tuna dalam pengembaraan jarak jauhnya ikan tuna terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain mandidihang/yellowfin (Thunnus albacores), mata besar (Thunus obesus), abu-abu (Thunus tonggol), albakora (Thunus alalunga), dan sirip biru (Thunus thynnus). Hingga saat ini tuna masih dihasilkan dari kegiatan penangkapan, bukan hasil budi daya. Keberhasilan operasi penangkapan sangat ditentukan oleh keterampilan mengenali pola tingkah laku ikan tuna yang berkaitan dengan kebiasaan makan, suhu air, arus air, dan musim kawin.
Kaya Omega-3
Nilai
gizi tuna yang sangat baik, kandungan omega-3-nya membuat tuna
mempunyai seribu satu manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, hal itu harus
didukung dengan pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan tuna yang baik.
Ikan tuna yang masih segar sebaiknya disimpan di lemari es (jika akan
segera digunakan) atau dibekukan (jika ingin disimpan untuk beberapa
lama). Dilihat dari komposisi gizinya, tuna mempunyai nilai gizi yang
sangat luar biasa. Kadar protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar
protein pada telur yang selama ini dikenal sebagai sumber protein utama.
Kadar protein per 100 gram ikan tuna dan telur masing-masing 22 g dan
13 g.
Sebagai salah satu komoditas laut, ikan tuna juga kaya akan asam
lemak omega-3. Kandungan omega-3 pada ikan air laut, seperti ikan tuna,
adalah 28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar. Perbandingan kadar
omega-3 antara ikan tuna dengan ikan jenis lainnya dapat dilihat pada
Tabel 2. Omega-3 dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat
proses terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah).
Konsumsi ikan 30 gram sehari dapat mereduksi risiko kematian akibat
penyakit jantung hingga 50 persen. Asam lemak omega-3 juga mempunyai
peran penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf, termasuk sel
otak, sehingga dapat meningkatkan kecerdasan, terutama pada anak-anak
yang sedang mengalami proses tumbuh kembang.Sumber Mineral
Ikan
tuna juga kaya berbagai mineral penting yang esensial bagi tubuh.
Kandungan iodium pada ikan tuna mencapai 28 kali kandungan iodium pada
ikan air tawar. Iodium sangat berperan penting untuk mencegah penyakit
gondok dan meningkatkan kecerdasan anak. Selain itu, ikan tuna juga kaya
akan selenium. Konsumsi 100 gram ikan tuna cukup untuk memenuhi
52,9 persen kebutuhan tubuh akan selenium. Selenium mempunyai peran
penting di dalam tubuh, yaitu mengaktifkan enzim antioksidan glutathione peroxidase. Enzim ini dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas penyebab berbagai jenis kanker.
Dilihat dari perbandingan kalium dan natrium, ikan tuna
baik untuk penderita jantung. Makanan ini tergolong makanan sehat untuk
jantung dan pembuluh darah bila mengandung rasio kalium dan natrium
minimal 5 berbanding 1. Perbandingan kalium dan natrium mencapai 6,4:1
pada tuna sirip biru; 11:1 pada tuna jenis skipjack; dan 12:1 pada tuna
yellow fin. Kalium diketahui bermanfaat untuk mengendalikan tekanan
darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di
dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul
saraf: Kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak
dan membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh.Sumber Vitamin
Kandungan
vitamin pada ikan tuna, terutama jenis sirip biru sangat tinggi, yaitu
mencapai 2,183 IU. Konsumsi 100 gram ikan tuna sirip biru cukup untuk
memenuhi 43,6 persen kebutuhan tubuh akan vitamin A setiap hari. Vitamin
A sangat baik untuk pemeliharaan sel epitel, peningkatan imunitas tubuh, pertumbuhan, penglihatan, dan reproduksi.
Ikan tuna juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6 dan asam folat. World’s Health Rating dari The George Mateljan Foundation menggolongkan kandungan vitamin B6 tuna ke dalam kategori sangat bagus karena mempunyai nutrient density
yang tinggi, yaitu mencapai 6,7 (batas kategori sangat bagus adalah
3,4-6,7). Vitamin B6 bersama asam folat dapat menurunkan level
homosistein. Homosistein merupakan komponen produk antara yang
diproduksi selama proses metilasi. Homostein sangat berbahaya bagi
pembuluh arteri dan sangat potensial untuk menyebabkan terjadinya
penyakit jantung. Meskipun ikan tuna mengandung kolesterol, kadarnya
cukup rendah dibandingkan dengan pangan hewani lainnya. Kadar kolesterol
pada ikan tuna 38-45mg per 100gr daging.
Cegah Stroke dan Obesitas
Kandungan
gizi yang tinggi membuat tuna sangat efektif untuk menyembuhkan
berbagai penyakit, salah satunya stroke. Sebuah studi yang pernah
dilakukan selama 15 tahun menunjukkan bahwa konsumsi ikan tuna 2-4 kali
setiap minggu, dapat mereduksi 27% resiko penyakit sroke daripada yang
hanya mengkonsumsi 1 kali dalam sebulan. Konsumsi
5 kali atau lebih dalam setiap minggunya dapat mereduksi penyakit
stroke hingga 52 persen. Konsumsi tuna 13 kali per bulan dapat
mengurangi risiko tubuh dari ischemic stroke, yaitu stroke yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak.
Tangkal Leukemia dan Kanker Payudara
Konsumsi ikan tuna yang diolah dengan cara dipanggang atau dibakar, tetapi tidak digoreng, dapat mencegah risiko penyakit heart arrhythmia, terutama bagi mereka yang berusia lanjut. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Universitas Harvard pada tahun 2004, menunjukkan bahwa konsumsi ikan tuna 1-4 kali setiap minggu dapat meningkatkan omega-3 dan mencegah penyakit heart arrhythmia hingga 28 persen. Penggorengan tidak dianjurkan karena dikhawatirkan dapat menghasilkan radikal bebas yang justru merugikan bagi kesehatan tubuh. Cancer Epidemiology Biomarkers and Prevention dalam publikasi pada tahun 2004 menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang kaya asam lemak (seperti ikan tuna) dapat mengurangi risiko penyakit leukemia, multiple myeloma, dan non-hodgkins lymphoma.
Studi yang dilakukan terhadap 6.800 orang Kanada tersebut menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang kaya akan asam lemak dapat mengurangi risiko leukemia hingga 28 persen, multiple myeloma 36 persen, dan non-hodgkins lymphoma hingga 29 persen. Ikan tuna juga baik untuk mencegah kanker payudara. Hal tersebut disebabkan kandungan omega-3 pada tuna dapat menghambat enzim proinflammatory yang disebut cyclooxygenase 2 (COX 2), enzim pendukung terjadinya kanker payudara. Omega-3 juga dapat mengaktifkan reseptor di membran sel yang disebut peroxisome proliferator-activated receptor (PPAR)-ã, yang bisa menangkap aktivitas sel penyebab kanker. Selain itu, omega-3 juga dapat memperbaiki DNA.
Tinggi Purin dan Histamin Meskipun tuna mempunyai manfaat yang sangat luar biasa bagi tubuh, konsumsinya secara berlebihan juga perlu dicermati. Tuna mengandung senyawa purin yang dapat menjadi pencetus penyakit gout atau asam urat. Hal itu yang menyebabkan orang yang mempunyai masalah dengan ginjalnya atau sedang menderita penyakit gout, sebaiknya membatasi konsumsi makanan yang kaya purin, seperti ikan tuna. Selain purin, tuna juga mengandung histamin. Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat pada ikan. Histidin merupakan salah satu dari sepuluh asam amino esensial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi, tetapi bukan asam amino esensial bagi orang dewasa.
Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktifnya menyerang sistem vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat menyebabkan migrain dan meningkatkan tekanan darah. Histamin tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8 mg per 100 gram ikan. Keracunan akan timbul jika kadar histamin yang terdapat pada ikan yang kita konsumsi cukup tinggi.
Menurut FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat, keracunan histamin akan berbahaya jika seseorang mengonsumsi ikan dengan kandungan histamin 50 mg/100 gram ikan. Kandungan histamin sebesar 20 mg/100 gram ikan akan terjadi jika penanganan ikan dilakukan secara tidak higienis. Gejala keracunan akan muncul apabila kita mengonsumsi ikan dengan kandungan histamin yang berlebih, yaitu dalam jumlah di atas 70-1.000 mg. Akibatnya, timbul muntah-muntah, rasa terbakar pada tenggorokan, bibir bengkak, sakit kepala, kejang, mual, muka dan leher kemerah-merahan, gatal-gatal, dan badan lemas.
Source : http://adji55.wordpress.com/artikel/cerdas-bersama-ikan-tuna/
No comments:
Post a Comment